Tips Memilih Saham Untuk Pemula




Jumlah investor di pasar modal setiap tahunnya semakin meningkat, apalagi di masa pandemi ini. Banyak sekali orang-orang yang mencari tahu tentang pasar modal, ini bisa dilihat dari data KSEI per Juli 2020. Jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 3.02 juta investor atau tumbuh 22% dari 2019, yang terdiri dari investor saham, reksadana. dan obligasi.

Apakah Anda salah satu dari mereka?

Jika Anda seorang investor pemula, khususnya investor saham. Dan Anda masih bingung, karena ingin membeli saham, tapi enggak tahu mau beli saham apa? Nah, di blog ini kita akan membahas sedikit tips sederhana atau cara memilih saham untuk pemula.



4 TIPS MEMILIH SAHAM UNTUK PEMULA

Yang pertama kali harus Anda siapkan adalah, pastikan Anda sudah memiliki rekening saham atau RDN. Cara membuka RDN bisa Anda baca di artikel Mengenal Investasi Saham Untuk Pemula. Karena kalau belum punya RDN, mau belinya pakai apa kan? hehe ... Dan pastikan juga saldo RDN-nya sudah diisi.


1. KENALI PERUSAHAANNYA

Pernah mendengar istilah "Jangan beli kucing dalam karung"? Istilah tersebut biasa digunakan untuk orang-orang yang sering melakukan transaksi jual beli. Maksud dari istilah tersebut ialah, kita harus mengenali dulu barangnya, sebelum kita beli, begitu pun di saham. Pastikan Anda mengetahui dulu perusahaannya bergerak di bidang apa dan produknya apa saja. 

Ada 713 perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia, dan semuanya bisa Anda beli. Tapi, jangan dibeli semua, nanti repot hehe. Untuk Anda yang pemula, pilih lah saham perusahaan yang sudah Anda kenal, dan produknya ada di sekitar Anda. Misalnya, Anda suka makan Mie Indomie, perusahaan yang memproduksi Mie Indomie yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur, tbk dengan kode saham ICBP, dan Anda bisa membeli saham tersebut. Atau Anda adalah nasabah Bank BCA, maka Anda bisa membeli sahamnya Bank BCA dengan kode saham BBCA.

Jadi untuk Anda yang pemula, jangan pernah membeli saham yang Anda sendiri enggak tahu perusahaannya bergerak di bidang apa, perusahaannya di mana, produknya juga enggak tahu apa saja. Pokoknya jangan deh.


2. MENGGUNAKAN INDEKS SAHAM

Indeks ini sangat berguna bagi Anda yang memang baru pertama kali berinvestasi di saham. Karena indeks ini merupakan kumpulan saham-saham pilihan, dan dipilih sesuai kriterianya masing-masing. Jadi Anda tidak perlu repot-repot menyortir dari 713 saham yang ada di BEI.

Ada beberapa Indeks yang bisa Anda gunakan sebagai indikator pemilihan saham, seperti LQ45, IDX30, JII,  ISSI, dll. Misalnya Indeks LQ45 yang merupakan 45 saham pilihan paling likuid atau paling sering diperdagangkan di Bursa. Dan IDX30 yang merupakan 30 saham pilihan yang memiliki likuiditas tinggi dan memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Pastinya yang masuk ke indeks ini bukan perusahaan kecil, dan produknya pun biasa kita jumpai.

Untuk mengetahui saham apa saja yang masuk indeks LQ45 atau indeks lainnya, Anda dapat mengunduh file-nya di situs web Bursa Efek Indonesia di www.idx.co.idSetelah masuk ke situsnya, pilih yang ada garis tiga di pojok kanan atas.


Selanjutnya klik data pasar, klik lagi data saham, lalu klik indeks saham.
Di bagian ini, Anda bisa mencari indeks apa yang mau diunduh dengan memasukan kode indeks dan tahunnya. Contohnya di sini Saya mau mengunduh indeks LQ45, setelah memasukan kode indeksnya, lalu  unduh.
Dan ini adalah 45 saham penghuni LQ45, bisa Anda lihat sendiri perusahaan mana saja yang masuk indeks ini.

Indeks ini bisa Anda gunakan sebagai acuan atau indikator dalam memilih saham yang ingin Anda beli.


3. PILIHLAH SAHAM BLUECHIP

Bluechip identik dengan perusahaan gede-gedean. Biasanya memiliki kapitalisasi pasar atau market cap yang besar, perusahaannya terkenal, dan produknya ada di mana-mana. Dan saham-saham bluechip inilah yang memimpin pasar. Cara sederhana untuk melihat perusahaan bluechip adalah dengan melihat market cap-nya.

Umumnya, perusahaan yang memiliki market cap di atas 50 T termasuk bluechip, dan perusahaan yang memiliki market cap di bawah 50 T disebut saham second linier atau saham lapis dua. Adapun yang disebut dengan saham gorengan atau fanny stock, biasanya memiliki market cap di bawah 10 T. Nah untuk para pemula sangat tidak disarankan untuk membeli saham gorengan, kecuali Anda sudah memiliki jam terbang banyak.
Gambar di atas adalah market cap saham Bank BCA dengan kode saham BBCA yang memiliki market cap 727,32 T. Woaaww


4. MULAI DENGAN MODAL KECIL

Tips yang ke empat adalah, mulailah dengan modal kecil. Nah di poin ke empat ini masih berhubungan dengan poin-poin di atas. Kalau Anda sudah tahu saham apa yang akan dibeli,  maka yang harus Anda ingat adalah jangan gegabah dalam membeli saham, baru juga nyemplung, eh langsung beli 100 lot.

Tapi mulailah dari yang terkecil dulu, misalnya dalam satu bulan Anda membeli 1 lot saham Bank BRI atau BBRI, dan begitu pun seterusnya nyicil setiap bulan. Tujuannya agar psikologi Anda terbiasa dengan kondisi pasar yang fluktuatif atau naik turun secara cepat. Biar enggak kaget kalau sewaktu-waktu harga saham yang Anda beli turun drastis, seperti halnya yang terjadi ketika awal-awal pandemi.

No comments

Powered by Blogger.