Investment
Analisa Fundamental - Membaca Laporan Keuangan Perusahaan Part 2
Halo sobat investor, setelah di artikel sebelumnya kita membahas beberapa rasio keuangan, di artikel ini kita akan membahas lanjutannya. Karena mungkin rasanya kurang lengkap jika hanya membahas beberapa rasio saja.
Untuk yang belum baca, silakan klik link ini => Part 1
RASIO LAPORAN KEUANGAN
Earning Per Share (EPS)
EPS adalah jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh satu lembar saham. Dan laba per lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Perhitungannya adalah EPS = [Laba Bersih : Jumlah Saham]. Laba bersih ini bisa Anda dapatkan di laporan keuangan tahunan, jangan menggunakan laporan keuangan kuartal karena sifatnya belum final.
Tentunya semakin besar nilai EPS maka semakin bagus dan layak diinvestasikan.
Price Earning Ratio (PER)
PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan dalam satu lembarnya. Perhitungannya adalah PER=[Harga Saham : EPS]. Kita contohkan harga saham ASII pada tanggal 28 Oktober 2020 setelah penutupan adalah 5425, dan EPS-nya adalah 462. Maka 5425:462=11.74, dan kesimpulannya adalah nilai PER saham ASII adalah 11.74x.
Dengan mengetahui PER sebuah perusahaan, Anda jadi mengetahui apakah harga sebuah saham tergolong wajar atau tidak, dan murah atau tidak. Jadi, pilihlah saham yang memiliki PER lebih rendah, akan tetapi tidak minus.
Lalu bagaimana caranya mengetahui apakah harga saham bisa dikatakan wajar, mahal, atau murah? Nah yang harus Anda lakukan adalah dengan membandingkannya dengan sektor perusahaan yang sama dan tentunya sekelas. Jangan sampai membandingkan perusahaan yang sudah besar dengan perusahaan yang masih kecil. Dan harus melihat kinerjanya di masa lalu.
Return On Assets (ROA)
ROA sering disebut dengan tingkat pengembalian aset. ROA juga berarti rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penggunaan seluruh aset yang dimilikinya.
Perhitungan ROA adalah laba bersih dibagi dengan total aset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA artinya semakin bagus, itu artinya perusahaan tersebut lebih efektif dalam mengelola asetnya dan lebih produktif dalam menghasilkan laba. Maka carilah saham-saham yang memiliki ROA tinggi.
DIVIDEND
Dividen merupakan pembagian laba atau keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham. Tapi tidak semua keuntungan perusahaan akan dibagikan ke para pemegang saham. Jumlah dividen yang dibagikan merupakan selisih antara laba perusahaan dikurangi dengan laba ditahan. Laba ditahan ini merupakan laba yang tujuannya untuk membiayai ekspansi bisnisnya di masa yang akan datang.
- Dividend Payout Ratio (DPR). Merupakan presentase dividen terhadap laba bersih perusahaan. Contohnya saham HMSP yang memiliki DPR 100%, yang artinya seluruh labanya dibagikan ke pada para pemegang saham.
- Dividend Yield. Merupakan presentase dividen dibagi harga saham. Contohnya ASII membagikan dividen sebesar 214, dan harga sahamnya pada saat ini adalah 5425. Maka dividend yield-nya adalah 3.9%.
- Dividend Per Share (DPS). Merupakan dividen yang diterima dari setiap lembar sahamnya.
Biasanya dividen ini dibagikan setiap satu atau dua tahun sekali. Dan besaran dividen akan ditentukan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
PENUTUP
Hal yang perlu Anda lakukan ketika menganalisa fundamental adalah membandingkan perusahaan dengan perusahaan di sektor yang sama dan sekelas. Misalkan ketika Anda mengetahui PER saham ABCD yang bergerak di bidang consumer goods adalah 15x, dan dirasa PER itu terlalu tinggi, maka yang harus Anda lakukan adalah dengan membandingkannya dengan perusahaan sejenis. Jangan sampai membandingkan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dengan perusahaan Bank.
Jika PER saham ABCD tersebut 15x, maka bandingkan juga dengan perusahaan sejenis, misalkan dengan saham DEFG dengan PER 20x, saham HIJK dengan PER 12x, dan saham LMNO dengan PER 10x. Maka dapat disimpulkan saham ABCD ini terbilang cukup mahal.
Dan bandingkan juga dengan saham yang sekelas. Jangan membandingkan saham bluechip dengan saham gorengan. Dalam analisa fundamental juga Anda harus memerhatikan track record perusahaan.
No comments